Kamis, 24 Januari 2013

Lintas Berita 2013

Pembangunan 24 Ruas Tol Butuh Rp 120 Triliun  

 

 

TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan 24 ruas jalan tol sepanjang 908 kilometer membutuhkan dana Rp 120 triliun. Sekitar Rp 84 triliun dananya akan diperoleh dari perbankan.
"Baru Rp 3 triliun dana yang dicairkan karena pembebasan lahannya belum ada," kata Ketua Umum Asosiasi Jalan Tol Indonesia, Fatchur Rochman, di Menara Kadin, Kamis, 24 Mei 2012.
Untuk itu, Kamar Dagang dan  bersama ATI mendesak pemerintah agar serius mengatasi masalah lambatnya pembebasan tanah yang akan digunakan untuk pembangunan jalan tol.
"Harus diselesaikan dulu masalah pembebasan tanahnya. Jika tidak, target pembangunan 24 ruas jalan tol sampai 2014 dan investasi Rp 120 triliun tidak akan terwujud," ujarnya.

Menurut Fatchur,  pembangunan jalan tol baru mencapai 75 kilometer dari target 908 kilometer. "Sudah enam tahun berjalan. Kami menilai pemerintah sangat lamban dan harus menggambil peran sebagai pelaksana pembebasan lahan."

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin bidang Infrastruktur, Kontruksi, dan Properti, Zulkarnaen Arif, yang mendesak pemerintah lebih serius dan cepat tanggap menangani masalah pembebasan lahan. Sebab, jika pemerintah lambat akan berpengaruh kepada investor.
Pembangunan 24 ruas jalan tol pada jalan tol Jabodetabek dan tol Trans Jawa, antara lain, Inner Jakarta Toll Road, JIUT, JORR 1, JORR 2, Sunter-Pulogebang, Bekasi-Cawang-Kp melayu, Jakarta- Cikampek, Jagorawi, Depok-Antasari, Pondok Aren- Serpong, Jakarta- Tanggerang, Rawabuaya-Sunter, Jakarta-Cikampek, Cikampek-Palimanan, Palimanan-Kanci, Kanci-Pejangan, Pejangan-Pemalang, pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Manti-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono-Mojokerto, dan Mojokerto-Surabaya.

 

 

Tidak ada komentar: