Lintas Berita 2013
Pembangunan 24 Ruas Tol Butuh Rp 120 Triliun
TEMPO.CO, Jakarta
- Pembangunan 24 ruas jalan tol sepanjang 908 kilometer membutuhkan
dana Rp 120 triliun. Sekitar Rp 84 triliun dananya akan diperoleh dari
perbankan.
"Baru Rp 3 triliun dana yang dicairkan karena
pembebasan lahannya belum ada," kata Ketua Umum Asosiasi Jalan Tol
Indonesia, Fatchur Rochman, di Menara Kadin, Kamis, 24 Mei 2012.
Untuk itu, Kamar Dagang dan bersama ATI mendesak pemerintah agar
serius mengatasi masalah lambatnya pembebasan tanah yang akan digunakan
untuk pembangunan jalan tol.
"Harus diselesaikan dulu masalah
pembebasan tanahnya. Jika tidak, target pembangunan 24 ruas jalan tol
sampai 2014 dan investasi Rp 120 triliun tidak akan terwujud," ujarnya.
Menurut Fatchur, pembangunan jalan tol baru mencapai 75 kilometer dari
target 908 kilometer. "Sudah enam tahun berjalan. Kami menilai
pemerintah sangat lamban dan harus menggambil peran sebagai pelaksana
pembebasan lahan."
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Umum
Kadin bidang Infrastruktur, Kontruksi, dan Properti, Zulkarnaen Arif,
yang mendesak pemerintah lebih serius dan cepat tanggap menangani
masalah pembebasan lahan. Sebab, jika pemerintah lambat akan berpengaruh
kepada investor.
Pembangunan 24 ruas jalan tol pada jalan tol
Jabodetabek dan tol Trans Jawa, antara lain, Inner Jakarta Toll Road,
JIUT, JORR 1, JORR 2, Sunter-Pulogebang, Bekasi-Cawang-Kp melayu,
Jakarta- Cikampek, Jagorawi, Depok-Antasari, Pondok Aren- Serpong,
Jakarta- Tanggerang, Rawabuaya-Sunter, Jakarta-Cikampek,
Cikampek-Palimanan, Palimanan-Kanci, Kanci-Pejangan, Pejangan-Pemalang,
pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Manti-Ngawi,
Ngawi-Kertosono, Kertosono-Mojokerto, dan Mojokerto-Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar